Posts Tagged ‘Pengajaran’

Prinsip Buah Sulung

April 22, 2009

PRINSIP BUAH SULUNG

Penting bagi orang percaya untuk mengerti apa itu buah sulung dan memahami prinsip yang mendasari buah sulung serta berkat yang dihasilkan olehnya. Buah sulung bukanlah tuntutan legalistik yang mutlak harus dilakukan seperti sepuluh perintah Allah. Namun ketika buah sulung dilakukan, ada terobosan yang membawa kita ke dalam tingkatan berkat Tuhan yang lebih besar, yang memampukan kita melakukan visi Tuhan yang besar pula.

Prinsip buah sulung terlihat dari pola / pattern / model yang berulang-ulang terjadi di sepanjang Alkitab dari perjanjian lama sampai perjanjian baru. Pola ini menunjukkan cara-Nya bekerja.

Prinsip Buah Sulung di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Beberapa contoh karakter-karakter di Alkitab yang memberikan persembahan buah sulung adalah:

  • Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya (Kejadian 4:4)
  • Abraham merelakan putra tunggalnya yang sulung, yang amat dikasihinya sebagai korban bakaran bagi Tuhan (Kejadian 22).
  • Hana bernazar akan mendedikasikan anak pertamanya kepada Tuhan jika Tuhan membuka kandungannya dan memberikan seorang anak laki-laki kepadanya (1 Samuel 1:10).
  • Janda di Sarfat mendahulukan Elia dengan memberikan makanan terakhirnya (1 Raja-raja 17). Janda ini adalah satu-satunya janda di Israel yang bertahan hidup di tengah kelaparan yang hebat yang melanda seluruh negeri (Lukas 4:25-26).

Prinsip Buah Sulung: Menghormati Tuhan Dengan Yang Pertama Dan Terbaik
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. – Amsal 3:9-10.

Prinsip dari buah sulung adalah menghormati Tuhan dengan yang pertama, yang terbaik, yang terbesar.

Di Maleakhi 1:13-14, Tuhan menyatakan bahwa nilai dan besarnya persembahan kita kepada Tuhan menggambarkan seberapa kita mencintai Tuhan dan seberapa kita takut akan Dia. Kepada orang yang intim dan takut akan Dia, Tuhan menyingkapkan jalan-jalan-Nya (Mazmur 25:14). Takut akan Allah yang diekspresikan dengan pemberian yang terbaik, akan membuat kita bertemu dengan kelimpahan dari Tuhan seperti yang dialami Abraham di Kejadian 22:11-18.

Allah Bapa telah melakukan prinsip buah sulung. Ia memberikan yang terbaik, yang paling berharga yaitu Yesus Kristus kepada kita (1 Korintus 15:20). Untuk alasan itulah Yesus turun ke dunia menjadi manusia. Yesus menjadi satu adonan dengan kita.

Prinsip Buah Sulung: Menguduskan Seluruhnya
Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus. – Roma 11:16.

Ketika Yesus dipersembahkan sebagai Buah Sulung, maka sisa adonan – yaitu kita – dikuduskan Allah. Kita sebagai orang yang dikuduskan mempunyai asal yang sama (Ibrani 2:11), sehingga kita disebut saudara. Luar biasa!!!

Prinsip yang sama bekerja ketika kita memberikan persembahan buah sulung. Seluruh sisa dari yang sulung akan dikuduskan dan dipisahkan bagi Tuhan. Berarti Tuhan akan memperlakukan sisanya sebagai milik-Nya sendiri. Dia akan memelihara, memberkati, menumbuhkan, menambahkan dan memperluas sampai ke kapasitas yang sangat besar, karena Dia adalah Allah yang memberi pertambahan (Mazmur 115:14).

Prinsip Buah Sulung: Melepaskan Caused Blessing
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. – Amsal 3:9-10.

Buah sulung menghasilkan a caused blessing, yaitu berkat melimpah yang kita ciptakan atau inisiasikan sendiri di atas berkat yang Tuhan anugerahkan kepada kita terlepas dari apa yang kita lakukan (default blessing). Berkat akan tinggal kepada kita, menyertai kita sepanjang hidup. Berkat tidak datang dan pergi.

Prinsip Buah Sulung: Berkat 1000 Generasi
Dan yang terbaik dari buah sulung apa pun dan segala persembahan khususmu adalah bagian imam-imam; juga yang terbaik dari tepung jelaimu harus kamu berikan kepada imam supaya rumah-rumahmu mendapat berkat. – Yehezkiel 44:30

Dalam bahasa Ibrani, “rumah” berbicara mengenai garis keturunan, bukan bangunan fisik. Daud membuat perjanjian dengan Tuhan, yang disebut sebagai perjanjian kasih setia (sure mercy covenant).

Perjanjian ini membuat Daud dan keturunannya diberkati selamanya, bahkan saat Yehuda berdosa, ia diluputkan dari penghakiman Allah karena perjanjian itu. “Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.” – 2 Raja-Raja 8:19.

Buah sulung membuat keturunan kita dapat mengambil bagian dalam perjanjian kita dengan Allah dan memastikan berkat turun pada mereka, sampai ke seribu generasi.

Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan. – Mazmur 105:8

Ketika Anda dengan penuh iman berani melangkah ke tempat yang lebih dalam dengan menerapkan prinsip buah sulung, Anda akan melihat terobosan-terobosan terjadi di dalam kehidupan Anda. Kesaksian hidup Abraham, Daud, Hana, Hizkia dan banyak karakter lainnya di Alkitab adalah bukti akan kuasa luar biasa yang terdapat di dalam prinsip buah sulung.

Prinsip buah sulung membuat terobosan yang membawa kita naik ke dalam tingkatan berkat Tuhan yang lebih besar untuk visi Tuhan yang besar pula. Jangan berhenti pada tingkatan berkat default blessing, mari masuk ke tingkatan caused blessings.

Sumber : Maria Magdalena Ministry

MENJADI PRIBADI YANG PENUH KUASA

April 21, 2008

Kisah Para Rasul 2: 14-40

Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa (Luk 4:32)

Ketika Yesus mengajar di Kapernaum orang-orang di sana merasakan sesuatu yang berbeda. Orang-orang di Kapernaum mengakui dan merasakan pengajaran Yesus berbeda dengan apa yang telah mereka terima dari ahli-ahli Taurat, Yesus mengajar dengan “kuasa” (Mark 1: 22, Luk 4: 32). Kuasa yang ada pada Yesus tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat. Yesus terlahir dengan penuh kuasa, sebelum masa pelayanan-Nya pun Yesus bertumbuh dengan penuh hikmat, makin dikasihi Allah dan manusia (Luk 2: 52). Penegasan kuasa Allah pada diri Yesus makin jelas setelah Dia dibaptis dan Roh Allah turun atas-Nya. (Mat 3: 16).

Dalam Kisah Para Rasul 2: 14-40 mengisahkan tentang kotbah perdana Petrus dan Alkitab mencatat 3000 orang bertobat. Jika kita melihat latar belakang Petrus seakan tidak percaya. Dalam keempat Injil Petrus dikenal dengan pribadi yang cepat bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu, Petrus pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, dia pernah berniat untuk kembali ke pekerjaan semula ketika Yesus mati. Apa yang membuat Petrus berubah demikian drastis ? Jawabnya Petrus memiliki kuasa Yesus, kuasa untuk menyatakan kebenaran, kuasa untuk meyaksikan Yesus. Bagaimana Petrus dapat memiliki kuasa itu? Dari Kisah Para Rasul 2: 14-40 ada beberapa kebenaran yang dapat kita gali bagaimana Petrus dapat menjadi pribadi yang penuh kuasa.

Pandangan Petrus tertuju pada rencana Allah

Latar belakang Petrus bukanlah alasan untuk menghalangi kuasa Allah bekerja. Petrus dalam Kisah Para Rasul adalah pribadi yang sama dengan Petrus dalam keempat Injil, tetapi dengan pandangan yang berbeda. Dalam Injil pandangan Petrus tertuju pada apa yang dapat dipandang manusia pada umumnya, matanya belum dapat melihat rtencana Allah. Hal tersebut dapat terlihat ketika Yesus menyampaikan bahwa waktu-Nya sudah dekat dan Dia akan mendapatkan aniaya, Petrus menanggapi dengan pandangan manusia, dia tidak bisa melihat rencana Allah. Pengalaman yang dialaminya bersama Yesus telah mengubahkan cara pandangnya, Yesus telah membukakan selubung yang menutupi matanya, sehingga pandangannya tertuju kepada Allah.

Petrus percaya pada Firman Tuhan (17-21)
Dalam kotbahnya Petrus mengutip Yoel 2: 28-32, artinya Petrus hidup merenungkan firman. Dalam Yoel 2: 28-32 berisi tentang nubuatan tentang pencurahan Roh Kudus, Petrus percaya bahwa apa yang ia alami dengan murid-murid yang lain merupakan penggenapan dari nubuatan itu.

Petrus berani bersaksi tentang Kristus (22)
Ketika Yesus ditangkap, Petrus dan juga murid-murid yang lain takut dan bersembunyi. Alkitab mencatat Petrus menyangkal ketika orang-orang menunjuk dia sebagai salah satu murid Kristus. Ketika pola pikirnya diubahkan dia menjadi percaya, dan ketika dia percaya keberanian ada pada dirinya. Dia berdiri menyampaikan siapa Yesus, orang-orang takjub dan bertobat.

Petrus dipenuhi Roh Kudus (4)
Petrus penuh kuasa Kristus karena dia dipenuhi Roh Kudus, ini merupakan syarat utama untuk memiliki kuasa Yesus, yaitu kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus.

Dari kebenaran di atas nyatalah bahwa kuasa Kristus bukanlah barang murahan yang diberikan kepada sembarang orang. Petrus dipenuhi oleh Roh Kudus karena ia mengarahkan pandangannya pada rencana Allah, dia percaya pada setiap firman yang telah ia terima, berani menyaksikan Kristus.

Jika anda rindu menjadi pribadi yang penuh Roh Kudus renungkan setiap kebenaran di atas, beri keleluasaan untuk Roh Kudus-Nya berkarya dalam diri saudara. Amin.

Sumber : http://www.mukjizat24jam.com

Yesus Mengajar Dan Menyembuhkan Banyak Orang

April 21, 2008

Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat memberitakan injil kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu(Matius 4:23).

Bacaan : Matius 4:23-25; Lukas 6:17-19

Di dalam kitab-kitab Injil, kerajaan Allah berkaitan dengan penyembuhan, pengadaan mujizat dan pengusiran setan-setan. Kerajaan Allah meliputi baik berkat bagi tubuh maupun bagi jiwa. Ketika Yesus berkeliling di Galilea, di sana Ia mengajar, memberitakan injil dan menyembuhkan banyak orang sakit serta mengusir setan-setan.

Suatu hari, ketika Tuhan Yesus berjalan menuju kota. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit kusta. Penyakit kusta adalah penyakit kulit yang berbahaya, selain daripada itu orang yang terkena kusta akan diasingkan dari lingkungan masyarakat. Inilah yang dialami oleh orang itu, dia mengalami penderitaan, kesakitan bahkan ia harus terasing dari lingkungan masyarakat. Tetapi setelah ia bertemu dengan seseorang, ia mengalami mujizat yang luar biasa, penyakit yang parah itu lenyap begitu saja. Siapakah Sang Penyembuh itu? Dia adalah Tuhan Yesus (ayat 40). Mengapa seseorang itu bisa tahir dari kustanya?

 

Berikut ini 4 Langkah Menerima Mujizat Dan Kesembuhan Dari Yesus Penyembuh Dari Teladan Yesus Menyembuhkan Banyak Orang :

  1. Percaya kepada Tuhan Yesus (Mat 4:24)

Orang yang mengalami sakit akan pergi ke dokter untuk mengobati penyakitnya, bukan kepada dosen, sebab ia tahu bahwa hanya dokter yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Begitu juga halnya dengan si penyakit kusta itu, dia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan penyakitnya. Oleh sebab itu ia datang kepada Tuhan Yesus (Mat 11:28).

  1. Merendahkan hati dihadapan Tuhan (Mat 4:25)

Tuhan suka kepada orang yang rendah hati tetapi menentang orang yang congkak (Yak 4:6b). Kerendahan hati adalah sikap seseorang yang dapat melihat dan dapat merasakan kebaikan Allah dan kebaikan orang-orang disekitarnya, ia merasa bahwa tidak ada suatu apapun yang harus ditonjolkan yang ada di dalam dirinya. Begitu juga yang dialami oleh penderita penyakit kusta itu. Ia merendahkan hati kepada Yesus. Mrk 1:40 menyatakan; ”Sambil berlutut di hadapan-Nya dan memohon bantuan-Nya”.

  1. Memiliki iman yang besar (Mat 4:25)

Ayat 40 menyatakan, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku”. Ini adalah suatu kata-kata yang luar biasa, yang diucapkan oleh penderita kusta. Mungkin saja ia belum pernah melihat dan mengenal Yesus tetapi ia memiliki iman yang luar biasa, ia yakin bahwa Yesus mampu menyembuhkannya. Iman dapat mengakibatkan dampak yang luar biasa (Mrk 11:24).

  1. Belas Kasihan Tuhan (Mat 4:23)

Langkah yang terakhir, yang membuat kesembuhan atas penyakit kusta itu adalah belas kasihan Tuhan (ayat 41). Ketika ia datang sujud dan memohon pertolongan dari Tuhan, maka Tuhan Yesus berbelas kasihan dan menyembuhkannya. Tuhan itu baik dan penuh dengan belas kasihan bagi orang yang berharap kepada-Nya (Mzm 118:1).

 

Kuasa Yesus dahulu, sekarang dan selamanya tidak pernah berubah. Apapun kita dan bagaimana pun keadaan kita tidak pernah membatasi kuasa Allah dinyatakan dalam hidup kita.

Bapa di Sorga adalah Bapa yang baik, Ia tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Dia selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kita, bahkan itupun kurang untuk Tuhan sehingga Tuhan Yesus mati untuk menebus dosa manusia. Mujizat Tuhan dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya tetap masih ada. Mujizat dan kesembuhan akan dinyatakan kepada orang yang percaya dan berharap kepada-Nya. Di saat kita tidak berdaya maka Kuasa-Nya dinyatakan.